Komoditi perkebunan selama ini menjadi andalan pendulang devisa Negara.
Begitu juga pada tahun 2013, komoditi ini bakal tetap
sebagai pengisi kocek pemerintah. Apalagi tren surplus perdagangan yang terus meningkat,
Menteri Pertanian Suswono mengatakan komoditi kelapa sawit ( CPO ), karet, the,
kopi, kakao masih merupakan komoditi andalan ekspor. Negara tujuan utama ekspor
adlah Cina, AS, Negara-negara eropa dan India. Meski tetap menjadi andalan
pendulang devisa Negara, tapi mengingat pada tahun 2013 negara-negara tujuan
ekspor tersebut masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat, diprediksi
impor dari Negara-negara tersebut tidak meningkat.
Karena itu diperkirakan pertumbuhan neraca perdagangan
pertanian Indonesia akan tidak mengalami perubahan di bandingkan tahun 2012,
dengan surplus neraca perdagangan berkisar antara 16,7-22,8 miliar dolar AS.
Salah satu yang menjadi andalan ekspor perkebunan adalah CPO. Sejak tahun 2006
Indonesia merupakan Negara produsen CPO terbesar di Dunia pengelolahan kelapa
sawit di Indonesia telah mengacu kepada upaya melestarikan lingkungan sesusai
ketentuan Indonesia Sustainable. Palm Oil ( ISPO ) di Indonesia juga sudah
mengembangkan pola PIR ( Perkebunan Inti Rakyat ) sehingga melibatkan para
petani kecil dan banyak menyerap tenaga kerja. Suswoono memperkirakan pasar
Internasional untuk minyak sawit relative tidak meingkat nyata karena situasi
ekonomi global.